Mouse Pelangi Wavy Tail Harry Potter - Golden Snitch letakkan teks / gambr / video disini

Minggu, 25 Oktober 2015

REGRESI



A.  REGRESI

1.    Pengertian Regresi
Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886. Galton menemukan adanya tendensi bahwa orang tua yang memiliki tubuh tinggi memiliki anak-anak yang tinggi, orang tua yang pendek memiliki anak-anak yang pendek pula. Kendati demikian. Ia mengamati bahwa ada kecenderungan tinggi anak cenderung bergerak menuju rata-rata tinggi populasi secara keseluruhan. Dengan kata lain, ketinggian anak yang amat tinggi atau orang tua yang amat pendek cenderung bergerak kearah rata-rata tinggi populasi. Inilah yang disebut hukum Golton mengenai regresi universal. Dalam bahasa galton, ia menyebutkan sebagai regresi menuju mediokritas.
Hukum regresi semesta (law of universal regression) dari Galton diperkuat oleh temannya Karl Pearson, yang mengumpulkan lebih dari seribu catatan tinggi anggota kelompok keluarga. Ia menemukan bahwa rata-rata tinggi anak laki-laki kelompok ayah (yang) pendek lebih besar dari pada tinggi ayah mereka, jadi “mundurnya” (“regressing”) anak laki-laki yang tinggi maupun yang pendek serupa kea rah rata-rata tinggi semua laki-laki. Dengan kata lain Galton, ini adalah “kemunduran kearah sedang”.




2.    Analisis Regresi
Analisis regresi mempelajari bentuk hubungan antara satu atau lebih peubah/variabel bebas (X) dengan satu peubah tak bebas (Y). Dalam penelitian peubah bebas ( X) biasanya peubah yang ditentukan oleh peneliti secara bebas misalnya dosis obat, lama penyimpanan, kadar zat pengawet, umur ternak dan sebagainya. Disamping itu peubah bebas bisa juga berupa peubah tak bebasnya, misalnya dalam pengukuran panjang badan dan berat badan sapi, karena panjang badan lebih mudah diukur maka panjang badan dimasukkan kedalam peubah bebas (X), sedangkan berat badan dimasukkan peubah tak bebas (Y). Sedangkan peubah tak bebas (Y) dalam penelitian berupa respon yang diukur akibat perlakuan/peubah bebas (X). misalnya jumlah sel darah merah akibat pengobatan dengan dosis tertentu, jumlah mikroba daging setelah disimpan beberapa hari, berat ayam pada umur tertentu dan sebagainya.
Bentuk hubungan antara peubah bebas (X) dengan peubah tak bebas (Y) bisa dalam bentuk polinom derajat satu (linear) polinom derajat dua (kuadratik). Polinom derajat tiga (Kubik) dan seterusnya. Disamping itu bisa juga dalam bentuk lain misalnya eksponensial, logaritma, sigmoid dan sebagainya. Bentuk-bentuk ini dalam analisis regresi-korelasi biasanya dilakukan transformasi supaya menjadi bentuk polinom.
            Ada beberapa tujuan penggunaan analisis regresi, antara lain:
a.       Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasari pada nilai variabel bebas.
b.      Menguji hipotesis karakteristik dependensi.
c.       Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar jangkauan sample.



3.    Persyaratan Penggunaan Regresi
             Model kelayakan  regresi linear didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
1.      Model regresi dikatakan layak  jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05.
2.      Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation.
3.     Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T tabel (nilai kritis).
4.     Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Syarat ini hanya berlaku untuk regresi linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu.
5.     Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Durbin dan Watson (DB) sebesar < 1 dan > 3.
6.      Keselerasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r2 semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik. Nilai r2 mempunyai karakteristik diantaranya: 1) selalu positif, 2) Nilai r2 maksimal sebesar 1. Jika Nilai r2 sebesar 1 akan mempunyai arti kesesuaian yang sempurna. Maksudnya seluruh variasi dalam variabel Y dapat diterangkan oleh model regresi. Sebaliknya jika r2 sama dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan Y.
7.    Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y)
8.    Data harus berdistribusi normal
9.    Data berskala interval atau rasio
10. Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (disebut juga sebagai variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga sebagai variabel response).
4.    Pengukuran Analisis Regresi
a)    Regresi Linier Sederhana
      Dalam bentuk yang paling sederhana yaitu satu peubah bebas (X) dengan satu peubah tak bebas (Y) mempunyai persamaan:

            Ŷ =a +bx
Dimana :
Ŷ  =  Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a  =  Harga Y ketika harga X = 0 ( harga konstanta )
b  =  Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
        peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
        pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila
        (-) maka arah garis turun.
X  =  Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

            b =
            a =
      Dalam pengertian fungsi persamaan garis Ŷ = a + bx hanya ada satu yang dapat dibentuk dari dua buah titik dengan koordinat yang berbeda yaitu ( X1, Y1) dan X2,Y2). Hal ini berarti kita bisa membuat banyak sekali persamaan garis dalam bentuk lain melalui dua buat titik yang berbeda koordinatnya/tidak berimpit.
            Persamaan garis melalui dua buah titik dirumuskan sebagai berikut:

Sebagai contoh misalnya titik A (1,3) dan titik B (4,9) maka persamaan garis linear yang dapat dibuat adalah:
Contoh soal :
1.         Misalnya X adalah persentase kenaikan biaya periklanan dan Y adalah persantase kenaikan hasil penjualan. Berapakah besarnya ramalan persentase (%) kenaikan penjualan kalau biaya iklan dinaikkan menjadi 15% (X=15)?



X
(1)
Y
(2)
1
2
2
4
4
5
5
7
7
8
9
10
10
12
12
14

Penyelesaian:
X
(1)
Y
(2)
X2
(3)
XY
(4)
1
2
1
2
2
4
4
8
4
5
16
20
5
7
25
35
7
8
49
56
9
10
81
90
10
12
100
120
12
14
144
168
∑X = 50
Rata-rata X=6,25
∑Y = 62
Rata-rata Y=7,75
∑X2=420
∑XY=499


            b =
               = \
               = 1,04
(setiap ada kenaikan 1% biaya iklan, hasil penjualan naik 1,04%
a = Y  - bx
  = 7,75 – 1,04(6,25)
 = 1,25

Y = a + bx
    = 1,25 + 1,04X
Kalau X = 15, ramalan % kenaikan penjualan Y = 1,25 + 1,04(15) = 16,85

2.     
Karyawan
Hasil Produksi
(lusin) (Y)
Skor Tes (X)
Y
(Y - )
X
(X - )
xy
X2
Y2
A
30
6
-7
-1
7
1
49
B
39
9
12
2
24
4
144
C
18
3
-19
-4
76
16
361
D
42
8
5
1
5
1
25
E
39
7
2
0
0
0
4
F
25
5
-12
-2
24
4
144
G
41
8
4
1
4
1
16
H
52
10
15
3
45
9
225

256
56
0
0
185
36
968

   =  =  = 37 ;  =  =  = 7
Dari hasil perhitungan diatas, nilai a dan b dihitung sebagai berikut:
            b =
              = 5,138 atau 5,14
            a =  - b
               = 37 – 5,14(7)
               = 1,02
Sehingga, persamaan regresi yang memperlihatkan hubungan kedua variabel antara hasil produksi dan hasil tes kecerdasan karyawan pada pabrik mainan anak-anak.
                        Y’ = 1,02 + 5,14X

b)   Regresi Ganda
Jika pengukuran pengaruh antar variabel melibatkan lebih dari satu variabel bebas (X1, X2, X3,…., Xn) dinamakan analisis regresi linier berganda. Persamaan estimasi regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + bnXn
Keterangan
a = nilai konstanta dan b1, b2, b3, …., bn = nilai koefisien regresi variable X1, X2,  X3,…., Xn
Untuk menentukan nilai a dan b1, b2, b3, …., bn, dipergunakan beberapa persamaan regresi linier berganda :
1. ∑Y = an + b1∑X1 + b2∑X2 + b3∑X3 + bn∑Xn
2. ∑X1Y = a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2 + ….+ bn∑X1Xn
3. ∑X2Y =  a∑X2+ b1∑X1X2 + b2∑X22 + bn∑X2Xn dan seterusnya





1)    Contoh soal untuk regresi ganda dua prediktor :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaryh kemampuan kerja pegawai dan kepemimpinan direktif terhadap produktivitas kerja pegawai. Berdasarkan 10 responden yang digunakan sebagai sumber data penelitian, hasilnya adalah sebagai berikut:
No.Responden
X1
X2
Y
1
10
7
23
2
2
3
7
3
4
2
15
4
6
4
17
5
8
6
23
6
7
5
22
7
4
3
10
8
6
3
14
9
7
4
20
10
6
3
19
 Penyelesaian :
No
X1
X2
Y
X1Y
X2Y
X12
X12
X22
1
10
7
23
230
161
70
100
49
2
2
3
7
14
21
6
4
9
3
4
2
15
60
30
8
16
4
4
6
4
17
102
68
24
36
16
5
8
6
23
184
138
48
64
36
6
7
5
22
154
110
35
49
25
7
4
3
10
40
30
12
16
9
8
6
3
14
84
42
18
36
9
9
7
4
20
140
80
28
49
16
10
6
3
19
114
57
18
36
9
Jumlah
60
40
170
1122
737
267
406
182

Untuk menghitung harga-harga a, b1 dan b2 dapat menggunakan persamaan berikut :
 ∑Y = an + b1∑X1 + b2∑X2
 ∑X1Y = a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2
 ∑X2Y =  a∑X2+ b1∑X1X2 + b2∑X22

Bila harga-harga dari data di atas dimasukkan dalam persamaan tersebut maka:
170    = 10a + 60b1 + 40b2                   ……………. (1)
1112  = 60a + 406b1 + 267b2          ……………. (2)
737    = 40a + 267b1 + 182b2             …………….. (3)

Agar a menjadi 0 pada persamaan 1 dan 2, maka persamaan (1) dikalikan 6 , persamaan (2) dikalikan 1, hasilnya menjadi :
1020  = 60a + 360b1 + 240b2
1122  = 60a + 406b1 + 267b2

-102 = 0a – 46b1 – 27b­2
-102 = -46b1 – 27b2              ……………. (4)

Agar perhitungan a menjadi 0 pada persamaan 1 dan 3, maka persamaan (1) dikalikan dengan 4, persamaan (3) dikalikan dengan 1 hasilnya menjadi :
 680  =  40a + 240b1 + 160b2
 737  =  40a + 267b1 + 182b2
-57   =  0a  -  27b1  -  22b2
-57  =  -27b1  -  22b2             …………… (5)

Persamaan (4) dikalikan dengan 27, persamaan (5) dikalikan dengan 46 hasilnya menjadi :
-2754 = -1242b1 – 729b2     ………….. (4)
-2622 = -1242b1 – 1012b2   ................. (5)
- 132 = 0b1 + 283b2
b1  =  -132 :  283 = -0,466
Harga b2 dimasukkan dalam salah satu persamaan (4) atau persamaan (5). Dalam hal ini dimasukkan dalam persamaan (4), maka:
-102 = -46b1 – 27(-0,466)
-102 = -46b1 + 12,582
46b1 = 102 + 12,582 = 114,582
b1 = 114,582 : 46 = 2,4909
Harga b1 dan b2 dimasukkan dalam persamaan (1), maka :
170 = 10a + 60(2,4909) + 40(-0,466)
170 = 10a + 149,454 – 18,640
10a = 170 – 149,454+ 18,640
a  = 39,186 : 10 = 3,9186
Jadi:
a = 3,9186
b1 = 2,4909
b2 = -0,466
Jadi persamaan regresi ganda linier untuk dua predictor (kemampuan kerja pegawai, dan kepemimpinan direktif) adalah :
Y = 3,9186 + 2,4909X1 – 0,466X2
Dari persamaan itu berarti produktivitas kerja pegawai akan naik, bila kemampuan pegawai ditingkatkan, dan akan turun bila kepemimpinan direktif (otokratis) ditingkatkan. Tetapi koefisien regresi untuk kemampuan pegawai X1 = 2,4909 lebih besar dari pada koefisien regresi untuk kepemimpinan direktif X2 = -0,466 (harga mutlak). Jadi bila kemampuan pegawai ditingkatkan sehingga mendapat nilai 10, dan juga tingkat kepemimpinan direktif sampai mendapat nilai 10, maka produktivitasnya adalah :
Y = 3,9186 + 2,4909 X1 – 0,466 X2
Y = 3.9186 + 2,4909 (10) – 0,466(10) = 24,1676
Diperkirakan produktivitas kerja pegawai = 24,1676
2)    Contoh soal analisis regresi tiga prediktor:
Hubungan antara kemampuan kerja, pemahaman terhadap tugas, motivasi kerja dan produktivitas kerja.
Di mana :
X1  =  kemampuan kerja
X2  =  pemahaman terhadap tugas
X3  =  motivasi kerja
Y   =  produktivitas kerja





DATA TENTANG KEMAMPUAN KERJA, PEMAHAMAN TUGAS DAN PRODUKTIVITAS KERJA
No
X1
X2
X3
Y
1
60
59
67
56
2
31
33
41
36
3
70
70
71
71
4
69
69
70
68
5
50
48
49
47
6
30
29
33
34
7
40
48
51
50
8
55
54
60
60
9
58
61
59
61
10
26
34
31
29
11
78
76
75
77
12
45
43
43
46
13
47
56
46
50
14
34
42
43
39
15
57
58
56
56

TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG PERSAMAAN REGRESI TIGA PREDIKTOR
No
X1
X2
X3
Y
X12
X22
X32
Y2
X1Y
X2Y
X3Y
X1X2
X1X3
X2X3
1
60
59
67
56
3.600
3.481
4.489
3.136
3.360
3.304
3.752
3.540
4.020
3.953
2
31
33
41
36
961
1.089
1.681
1.296
1.116
1.188
1.476
1.023
1.271
1.353
3
70
70
71
71
4.900
4.900
5.041
5.041
4.970
4.970
5.041
4.900
4.970
4.970
4
69
69
70
68
4.761
4.761
4.900
4.624
4.692
4.692
4.760
4.761
4.830
4.830
5
50
48
49
47
2.500
2.304
2.401
2.209
2.350
2.256
2.303
2.400
2.450
2.352
6
30
29
33
34
9.00
841
1.089
1.156
1.020
9.86
1.122
870
990
957
7
40
48
51
50
1.600
2.304
2.601
2.500
2.000
2.400
2.550
1.920
2.040
2.448
8
55
54
60
60
3.025
2.916
3.600
3.600
3.300
3.240
3.600
2.970
3.300
3.240
9
58
61
59
61
3.364
3.721
3.481
3.721
3.538
3.721
3.599
3.538
3.422
3.599
10
26
34
31
29
676
1.156
961
841
754
986
899
884
806
1.054
11
78
76
75
77
6.084
5.776
5.625
5.929
6.006
5.852
5.775
5.928
5.850
5.700
12
45
43
43
46
2.025
1.849
1.849
2.116
2.070
1.978
1.978
1.935
1.935
1.849
13
47
56
46
50
2.209
3.136
2.116
2.500
2.350
2.800
2.300
2.632
2.162
2.576
14
34
42
43
39
1.156
1.764
1.849
1.521
1.326
1.638
1.677
1.428
1.462
1.806
15
57
58
56
56
3.249
3.364
3.136
3.136
3.192
3.248
3.136
3.306
3.192
3.248



Dari tabel diatas diperoleh harga-harga sebagai berikut :
∑X1 = 750                  ∑X12 = 41.010           1 = 50
∑X2 = 780                  ∑X22 = 43.362           2 = 52
∑X3 = 795                  ∑X32 = 44.819           3 = 53
∑Y  = 780                   ∑Y2  = 43.326               = 52
∑X1Y = 42.044          ∑X1X2 = 42.035
∑X2Y = 43.259          ∑X1X3 = 42.700
∑X3Y = 43.968          ∑X2X3 = 43.935
Dengan metode skor deviasi diperoleh hasil sbb :
∑X12  = 41010 –  = 3510
∑X22  = 43362 –  = 2802
∑X32  = 44819 –  = 2684
∑Y2   = 43326 –  = 2766
∑X1Y = 42044 –  = 3044
∑X2Y = 43259 –  = 2699
∑X3Y = 43968 –  = 2628
∑X1X2 = 42035 –  = 3035
∑X1X3 = 42700 –  = 2950
∑X2X3 = 43935 –  = 2595
Persamaan regresi untuk tiga prediktor adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Untuk mencari koefisien regresi a, b1, b2, dan b3 digunakan persamaan simultan sebagai berikut:
1. ∑X1Y = b1∑X12 + b2∑X1X2 + b3∑X1X3
2. ∑X2Y = b1∑X1X2 + b2∑X22 + b3∑X2X3
3. ∑X3Y = b1∑X1X3 + b2∑X2X3 + b3∑X32
 a = Ῡ - b11 – b22 – b33
Hasil perhitungan dengan metode skor deviasi dimasukkan ke rumus persamaan 1, 2, 3 diatas.
3044 = 3510b1 + 3035b2 + 2950b3            …………… (1)
2699 = 3035b1 + 2802b2 + 2595b3                …………… (2)
2628 = 2950b1 + 2595b2 + 2684b3                ­…………… (3)

Jika persamaan (1) dibagi dengan 2950; persamaan (2) dibagi dengan 2595; dan persamaan (3) dibagi dengan 2684, maka diperoleh :
1,032 = 1,190b1 + 1,029b2 + b3      ……………… (4)
1,040 = 1,170b1 + 1,080b2 + b3        ...................... (5)
0,979 = 1,099b1 + 0,967b2 + b3        ……………… (6)

Jika persamaan (4) dikurangi persamaan (5); dan persamaan (5) dikurangi persamaan (6), maka diperoleh :
-0,008 = 0,020b1 – 0,051b2             …………….. (7)
0,061 = 0,071b1 + 0,113b2              …………….. (8)

Jika persamaan (7) dibagi dengan -0,051; dan persamaan (8) dibagi dengan 0,113, maka diperoleh :
0,157 = -0,392b1 + b2           ……………… (9)
0,540 = 0,628b­1 + b2            ……………… (10)
Jika persamaan (9) dikurangi persamaan (10), maka diperoleh:
-0,383 = -1,020b1
b1  = 0,375
Jika nilai b1 dimasukkan ke persamaan (10), maka diperoleh:
0,540 = 0,628b1 + b2
0,540 = 0,628(0,375) + b2
0,540 = 0,236 + b2
b2 = 0,304
Jika nilai b1 dan b2 dimasukkan ke persamaan (6), maka diperoleh:
0,979 = 1,099b­1 + 0,967b2 + b3
0,979 = 1,099(0,375) + 0,967(0,304) + b3
0,979 = 0,412 + 0,294 + b3
b3 = 0,273

Nilai a diperoleh dari :
a = Ῡ - b11 – b22 – b33
a = 52 – (0,375)(50) – (0,304)(52) – (0,273)(53)
a = 3,792
Jadi, persamaan regresi adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Y = 3,792 + 0,375X1 + 0,304X­2 + 0,273X3
Berdasarkan analisis regresi, koefisien regresi didapat berturut-turut :
a = 3,792;       b1 = 0,375;     b2 = 0,304      b3 = 0,273

c)    Uji Liniearitas Regresi
Salah satu asumsi dari analisi regresi adalah linearitas. Rumus-rumus yang digunakan dalam uji liniearitas:

JK (T)        = ∑ Y2
JK (A)       =
JK (b  a)   = b
                  =
JK (S)       = JK(T) – JK(A) - JK (b  a)
JK (TC)     =
JK (G)       = JK(S) – JK(TC)

Dimana :
JK (T)        : Jumlah Kuadrat Total
JK (A)       : Jumlah Kuadrat Koefisien a
JK (b l a) : Jumlah Kuadrat Regresi (b l a)
JK (S)       : Jumlah Kuadrat Sisa
JK (TC)     : Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
JK (G)       : Jumlah Kuadrat Galat

DAFTAR ANALISIS VARIANS (ANAVA) REGRESI LINEAR SEDERHANA
 
Sumber Variasi
dk
JK
KT
F
Total
n
∑Y2
∑Y2

Koefisien (a)
Regresi (bla)
Sisa
1
1
n – 2
JK (a)
JK (bla)
JK (S)
JK (a)
S2reg = JK (bla)
S2sis =

Tuna Cocok
Galat
k – 2
n - k
JK (TC)
JK (G)
S2TC =
S2G =

Uji Keberartian :
Ho = Koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0)
Ha = koefisien itu berarti (b ≠ 0)

Untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik F =   ( Fhitung ) dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang = 1dan dk penyebut = n - 2. Untuk menguji hipotesis nol, kriterianya adalah tolak hipotesis nol apabila koefisien F hitung lebih besar dari harga F tabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian.

Uji Liniearitas :
Ho = Regresi linier
Ha = Regresi non-linier

Statistik F =  (F hitung) dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang (k – 2) dan dk penyebut (n – k). Untuk menguji hipotesis nol, tolak hipotesis regresi linier, juka statistik F hitung untuk tuna cocok yang diperoleh lebih besar dari harga F dari tabel menggunakan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian.

1 komentar:

  1. nilai b dari soal 1 cara kerjanua gimana ya? mohon penjelasannya. Terima Kasih

    BalasHapus